"Aduh...!"

3/16/2009 05:23:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Tok..tok..tok.. “Assalaamu’alaikum..” Ku dengar pintu rumah ada yang mengetuk dan seseorang ngucapin salam, “siapa ya sore2 gini?” pikirku. Aku langsung bangun dari tempat tidurku dan berjalan menuju pintu. Sedikit ku intip lewat jendela kecil samping pintu, eh ternyata Hanif temanku, baru aku jawab salam nya setelah tahu dia yang datang, “wa’alaikumsalam” jawabku, karena jujur aku lagi males. Kalo gak penting2 banget aku males bukain pintu, pura2 gak ada orang aja. Langsung ku buka pintu rumahku dan Ku dapati Hanif langsung melempar senyum manisnya padaku dan langsung menerjang ku dengan banyak pertanyaan “Apa kabar bu? kemana aja? sakit apa sih? ko gak masuk2 kuliah?” Tanya Hanif kepadaku. “ah kamu Nif, masuk yuk!” kataku, sambil memegang tangannya dan mengajak dia masuk. Hanif memang sahabatku, sejak aku masuk kuliah, tepatnya masa2 orientasi di kampus yang kata orang sih terkenal gitu, UI farmasi-nya, dia teman senasib seperjuanganku, kami selalu berdua kemana2, dulu dia tomboy banget, sekarang memang masih sih, tp mungkin gara2 dia bergaul denganku, jadi dia kebawa kalem dikit, lebih santun dan feminin. Karena aku emang cewek keturunan Jawa yang kemayu, pemalu, jarang ngomong, katro deh, tapi manis, smart dan punya prinsip .
Hanif langsung duduk dibangku tanpa menunggu aku suruh, karena memang sudah terbiasa. “Kemana yang lain Feb?” Tanya Hanif, mungkin dia perhatikan rumahku sepi banget. “ Oh, lagi pada ke rumah saudara ku di daerah tangerang, sepupu ada yang nikahan” jawabku datar. “Kamu gak ikut?” tanyanya lagi. “udah 4 hari ini sakitku belum juga membbaik, masih sering panas, lemes, pusing gitu deh” jawabku lagi. “Iya, aku ingat terakhir kamu masuk mata kuliah b.Inggris, kamu bilang gak enak badan, jadi masih sampe sekarang ternyata?” Tanya Hanif lagi. “Gak tau juga mungkin aku stress banyak pikiran Nif!” keluhku. “Halah, Pasti masalah si Hadi itu kan?” Tanya Hanif lagi sedikit emosi. Tapi aku hanya bisa diam dengerin Hanif ngoceh ngomongin tentang kejelekan Hadi. Karena yang dia bilang memang benar, semua ini gara2 Hadi, Aku stres mikirin masalah ini. Bikin aku gak nafsu makan, susah tidur, kuliah dan kerja part-time ku juga gak konsen, sering ngelamun, hach.. aku juga gak tau kenapa semua tentangnya bikin aku gila kayak gini.
“Woy, ditanyain malah bengong!” Hanif bikin aku kaget. “Ah, kamu emang selalu tau yang ada difikiran ku?” jawabku dengan nafas setengah menghela. “Yaudah lah Feby sahabatku tersayang, kalo udah putus ya udah putus aja, kan kamu tau sendiri sekarang dia gimana?” ujar Hanif. “Iya aku tau Nif, dia sekarang lagi PDKT sama anak Psychology” jawabku sambil menatap ke jendela, bukan ke mata Hanif. “Yang aku heran kok dia tega yah, dia enjoy2 aja didepanku, tanpa ada rasa bersalah sama sekali sama aku, ngegombalin cewek lain kayak gitu, padahal dia tau sendiri aku disini masih sedih? ironis banget Nif” jelasku pada Hanif dengan airmata yang mulai menggenangi pelupuk mataku.”sudahlah disini masih ada aku” Hanif langsung merangkul ku. Disitu aku gak kuat akhirnya tumpah juga airmata ku. “Badanmu panas banget Feb, udah ke dokter belum sih?” Tanya Hanif. “Belum, aku Cuma minum obat warung aja dan vitamin, habis aku takut dirawat” jawabku. “Ih dasar, yaudah sekarang kita ke Dokter, panas udah hampir seminggu gini kok didiemin aja, aku takut kamu kena tipes, kita langsung ke rumah sakit aja ya” paksa Hanif. “yaudah deh” jawabku pasrah.
Kebetulan Hanif membawa motor mio-nya dan kami bersiap-siap langsung berangkat. Hari sudah hampir Maghrib fikirku mungkin sholat maghrib di rumah sakit aja lah. Sampai juga di RS Ibu Dan Anak BELLA tidak jauh dari rumahku, perjalanan Cuma 15 menit. Kebetulan aku sudah ter-registrasi disana, jadi tinggal ku serahkan kartunya dan aku dapat nomor antrian, aku berobat di dokter umum. Aku sms adikku yang pergi ke Tangerang bersama keluargaku, dan aku bilang bahwa aku sedang di rumah sakit, Dia membalas dengan nada panik, aku balas dan katakan aku Cuma sakit biasa dan ditemani Hanif, tapi Ibuku yang paling panik. Terakhir adikku membalas mereka bertiga akan pulang ke Bekasi sekarang.”Udah bilang Ibu belum?” Tanya Hanif. ”Iya udah, katanya mereka akan sampai ke Bekasi dalam waktu 1,5 jam lagi. “Mereka mau kesini?” Tanya Hanif lagi. “Yah mungkin Cuma Ibu, habis dia tuh panikan dan khawatir banget kalo denger kata Rumah Sakit, hehe” jawabku.
“Saudari Feby” perawat memanggil namaku. “ya saya” jawabku. Dan aku masuk ruang periksa ditemani Hanif. Aku diperiksa dan akhirnya dokter menyuruhku untuk tes darah karena diduga antara tipes dan DBD. Benar juga kan feeling ku, sementara menunggu hasil , aku harus rawat inap. Yah tuh kan! apa ku bilang, bener khan, aku takut kalo di rawat.

"Yang Membuatku Merasa Ter..."

3/16/2009 04:49:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Taubat

Wahai Tuhan
Jauh sudah lelah kaki melangkah
Aku hilang tanpa arah
Rindu hati sinarMu
Wahai tuhan
Aku lemah, hina, berlumur noda
Hapuskanlah, terangilah
Jiwa di hitam jalanku
Ampunkanlah aku
Terimalah taubatku
Sesungguhnya Engkau Sang Maha Pengampun Dosa
Ya Rabbi..
Ijinkanlah..
Aku kembali padaMu
Meski mungkin takkan sempurna
Aku sebagai hambaMu
Ampunkanlah aku
Terimalah taubatku
Sesungguhnya Engkau Sang Maha Pengampun Dosa
Berikanlah aku kesempatan waktu aku ingin kembali
Kembali kepadaMu
Dan meski tak layak sujud padaMu
Dan sungguh tak layak aku

"Gelisah"

3/16/2009 04:44:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Sebentar lagi jam 10.00 aku sudah tidak sabar menuggu waktu istirahat. Lelah, ku lihat lagi jam dihandphone ku yang baru menunjukkan jam 09.42. “Aduh lama banget nih” keluhku sambil pura-pura sibuk membereskan file-file yang masih berantakan dimejaku dan belum sempat ku kerjakan. Sebentar-sebentar aku lihat lagi laporan dikomputer apakah ada yang salah. Hari ini bad mood banget, apa yang aku kerjakan tidak ada yang beres, selalu kena komplen atasan ku. Benar-benar dari tadi pagi aku berangkat kerja memang hati ku sudah gelisah. Bahkan dari tadi malam hampir bisa dibilang aku tidak bisa tidur, memikirkan masalahku yang ough sangat complicated.
“Aduh…” kepalaku terasa pusing, mual juga, apa karena tadi aku belum sarapan, atau mungkin AC diruangan ini terlalu dingin, ternyata benar, dari tadi aku tidak sadar dinginnya ruangan ini, ku lihat pengukur suhu di dinding ternyata 21°C. “Pak Rozak, dingin banget nih pak, aku gak kuat, suhunya gak bisa di naikin lagi pak?” bujuk ku pada pak Rozak, staff engineering disini. “Gak bisa mba, udah spec-nya segitu, nanti mempengaruhi produk, bisa-bisa jadi NG barang kita.” jelas pak Rozak. “Oh gitu yah pak, yaudah deh” kata ku. “Memangnya kenapa mba? mba sakit yah? mba Eva agak pucat juga kelihatannya.” tanya Pak Rozak dengan aksen Jogjanya yang sangat kental. “Yah agak gak enak badan sih Pak, meriang, tapi gak apa-apa lah aku pake jaket aja” jawab ku.
aku berjalan menuju line produksi dan mencari leader produksi line DS27TK, Mba Miz namanya, sementara ku tinggalkan berkas file yang aku pegang tadi, di mejaku. Memang proses produksi komponen Actuator dan administrasi produksi tempatnya tidak terpisah, masih satu ruangan. Ruangan yang sangat luas dan dingin sekali tentunya. Aku berjalan keliling line produksi ternyata tidak juga ku temukan mba Miz. Ada laporan yang belum dia serahkan. Lalu aku bertanya pada operator produksi disitu. “Lina, liat mba Miz gak?” tanyaku kepada Lina inspector pengecekan appearance. “tadi sih kayanya dipojokan sono deh deket mesin annealing” jawab Lina santai. “Oya deh thanx ya” kataku. Ku berjalan kearah yang ditunjuk Lina dan ternyata memang mba Miz ada disana, dibelakang mesin, sedang mengecek bagian belakang mesin. Aku berjalan pelan dan aku merasakan tubuhku agak sedikit gemetar dan kepalaku pusing..sakit sekali. Lalu tiba-tiba aku merasa sangat pusing, lemas dan gelap….
Aku terbangun, “Aduh…pusing banget” kataku. Aku merasa aneh, apakah aku sedang bermimpi? Ku perhatikan ruangan sekitar, dimana aku? “Oh kayaknya sih di klinik” pikirku. Aku tadi pingsan mungkin. mba Miz ternyata ada diluar ruangan, mungkin tadi dia yang membawa ku, dibantu teman yang lain juga mungkin karena, masa iya sih dia kuat angkat aku sendirian. Mungkin mba Miz mendengar suaraku dan segera menghampiri ku. “sudah sadar kamu Va? kamu kenapa? kecapean?” Tanya mba Miz padaku. Aku bangun kemudian duduk di tempat tidur “Iya lagi gak fit aja mba” jawabku. “Yaudah kamu istirahat aja dulu disini, ada perawat kok, nanti diminum obatnya yah. kalo kamu udah mendingan kamu balik lagi ke office” kata mba Miz. “Iya mba” jawabku.
Mba Miz langsung keluar klinik dan mungkin langsung kembali lagi ke line produksi. Aduh kenapa aku bisa sampai begini? Aku ingat-ingat lagi kejadian tadi, terakhir yang aku ingat aku sedang mencari mba Miz. Sebentar kemudian seorang perawat masuk dan memberiku obat, “ini obatnya diminum yah mba, tapi sesudah makan” kata perawat itu. “Oh iya makasih sus” jawabku. Aku periksa kantong celana ku, “untung Hp ku gak jatuh tadi pas pingsan” kataku. Ku lihat jam di Hp ternyata sudah jam 11.25, sebentar lagi jam makan siang. Jam 12.00 nanti aku mau makan ke kantin dan setelah itu baru kembali lagi ke office.
...Bersambung....

"Tujuan Hidup Loe Apa Sih?"

3/16/2009 04:41:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
TUJUAN HIDUP
Kalo kita ditanya “apa tujuan hidupmu?” mungkin kita bakal agak sedikit lama untuk menjawabnya. Kalo dipikir-pikir sih memang “biasa” aja tuh pertanyaan, tapi kok kita bingung yah menjawabnya. Standarnya pasti orang-orang yang ditanya bakal spontan menjawab, “yah pengen hidup bahagia laaah!” kebanyakan pasti begitu jawabnya. tapi ada juga yang menjawab pengen punya banyak duit, ada juga yang pengen terkenal, dan lain sebagainya.
Coba deh luangkan waktu 1 menit buat memejamkan mata, bersihkan pikiran, sucikan hati, dan lapangkan dada, lalu Tanya pada diri sendiri, “tujuan gw hidup didunia ini apa sih sebenernya?” lalu jawab dengan sejujur-jujurnya…
Sewaktu hal itu aku praktekan pada diriku sendiri, gak sangka pengaruhnya dasyat banget. Sedetik, dua detik, tiga detik, aku bingung, lalu aku jawab dengan jawaban standar seperti yang tertulis diatas. “aku ingin bahagia di dunia & di akhirat” karena memang itu “do’a sapu jagat” yang selalu aku panjatkan setiap selesai sholat selain disertai do’a-do’a lain. Kemudian aku berpikir, merenung, apa yang sudah aku lakukan? apa yang sudah aku usahakan untuk memperoleh tujuan tersebut? aku bertanya lagi pada diriku. Apakah yang selama ini aku kerjakan sudah “membuahkan” kebahagiaan? Okelah selama ini mungkin apa-apa yang aku inginkan, seperti kuliah selesai, mendapatkan pekerjaan, dapat gaji, bisa beli barang yang diinginkan, mungkin kalo dipertemukan dengan jodoh sih memang belum, membahagiakan ayah ibu, menjalankan kewajiban sebagai seorang muslimah, sepertinya sudah tercapai semua, sepertinya sih aku bahagia. Tapi coba aku telusuri setiap relung hatiku lagi, disetiap ruangnya aku tengok lagi, dan aku pastikan ternyata aku belum mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya. Aku merasa ada yang kurang. Segala rutinitas yang aku lakukan selama ini, bekerja, dapat gaji, untuk makan, kerja lagi, untuk makan lagi, berarti yang aku lakukan selama ini hanya bertujuan untuk bertahan hidup dong? supaya gak mati kelaparan, gak kena seleksi alam, yang kuat yang bertahan. “Apakah kamu sudah cukup bahagia dengan ini?” aku dengar ada sesuatu yang membisikkan pertanyaan itu? iya yah kok hidup gini-gini aja, datar-datar aja, “Tujuan hidupku sebenernya apa?”, “Mau bahagia?”
Lalu aku dapat penjelasan yang super banget, begini :
Setiap beli produk elekronik misalnya Handphone, kalo kita beli baru, pasti dalam packagingnya terdapat unit Handphone, manual operation book (buku petunjuk penggunaan), dan asesoris pendukung lain. Kalo gak ada buku petunjuk mungkin kita gak tau gimana mengoperasikan Handphone itu.
Sama halnya dengan kita “Manusia”. Kita ini -manusia- merupakan sesempurnanya makhluk, Seluruh bagian tubuh kita tangan, kaki, semua panca indra, adalah sesuatu yang mengagumkan, kita lahir ke dunia juga dari “sononye” udah diatur.
Si Dwinanda, dengan nomor imei ini, akan dikirim kedunia pada tanggal ini, dokumen kontraknya ini, dan buku petujuk penggunaan juga sudah including didalamnya.
Itulah… ternyata “manual operation book manusia” sudah disediakan oleh Sang Pencipta, bagaimana pengoperasian tangan yang baik? penggunaan kaki yang benar? jangan sampai salah dalam pengoperasian “gadged” maha sempurna ini.
Ada banyak agama dimuka bumi ini, semuanya mengajarkan kebaikan, memberitahu cara pengoperasian yang benar. Dan aku yakin agama Islam adalah sesempurnanya agama. Kita yang muslim Ya Al-Qur’an lah manual operasion book kita. Pastilah kita yang muslim sudah tidak asing lagi sama ngaji, tilawah baca Al-Quran, Cuma kalo sekedar baca, tanpa tau isi dan maksudnya, percuma dong. Didalam Al-Qur’an terdapat semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita, terdapat semua petunjuk atas kebingungan kita, lampu bagi gelap kita, peta jalan menuju tempat-tempat terbaik, termasuk cara-cara mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Sekarang aku tau “Apa yang harus aku lakukan” untuk menggapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat karena aku sudah memegang dan memiliki “Manual operation book“ tentunya bila di aplikasikan dengan benar, istiqamah dan menyeluruh (khaffah). Insya Allah …

Salam...

3/16/2009 04:38:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Udah lama banget blog ini dicuekin sama empunya, gak di tengok-tengok, gak disentuh, di up-date, padahal banyak banget posting-posting delayed, cerpen-cerpen (emang sih masih dalam bentuk draft, belum sempet di kelarin), banyak sebenernya bahan yang siap posting, berita-berita gembira, kejadian-kejadian lucu, kisah-kisah tragedical, menyedihkan, perasaan-perasaan hati yang kadang tak terungkap secara lisan, ide-ide bombastis (hahaha). Tapi semuanya terbengkalai, disamping emang dari segi waktu lagi sibuk banget, kerja yang full-time, bahkan overtime, buat tidur aja kurang, kadang sama makan aja yang notabene perut itu nomor satu, yaaa… sampe lupa gitu. malah jatuh sakit gara2 kecapean, jadi apalagi urusan-urusan hobi nulis2 kaya gini, pastinya dikesampingkan dulu lah.
Baideuwey, mungkin hari-hariku kemarin banyak kebuang juga buat hal-hal gak penting. Kalo bisa di-analogi-in mungkin kaya gini :
Kita mau pergi ke…mana gitu lah..misalnya ke Tempat kerja, sebelumnya kita berdoa kepada Tuhan, agar perjalanan kita selamat sampe kerjaan.
tapi, baru keluar rumah, kita ketabrak becak! Lecet, berdarah, sakit, baju juga kotor karena kebetulan kena ban-nya yang kayaknya sih abis lewat jalan becek gitu.
Aduuuh… ngapain coba, kita berseteru sama tukang becak itu? marah-marahin dia, minta pertanggung-jawaban dia, gimana saya kerja, dengan baju kotor kayak gini? gimana saya berangkat kerja dengan luka ini, rasa sakit ini, ya saya gak mau tau yah pokoknya balikin gak! ke keadaan semula!! bersihin baju saya!!
dasar orang aneh! udah sih… kalo tetep aja disitu, kita bisa ketinggalan kereta, terlambat kerja, dimarahin bos pula, kalo kita masih disitu marah-marahin tukang becak itu.
siapa tau nanti di kantor mau ada bonus dari bos kah, surprise dari temen kantor kah, tapi karena kita sibuk sama tukang becak itu, nuntut hal yang gak jelas, mungkin bisa jadi tukang becak itu malah gak ngerti apa yang lagi kita omongin, buang-buang energi aja, bisa jadi hilang semua kesempatan emas yang mungkin udah nungguin kita sedari tadi tapi kita yah malah salah ambil jalan..
kapan kita sampe kantornya ??
Tujuan kita keluar rumah tuh buat sampe kantor dengan selamat khan? bukan buat bermasalah sama tukang becak itu.
lagi pula cuma lecet sama baju yang kotor kok!!
masih banyak masalah yang bakal kita hadapi dalam perjalanan nanti!!
Mungkin itu juga yang terjadi kemarin padaku, sungguh banyak waktu ku terbuang untuk sekedar marah-marahin tukang becak “nyebelin” itu. Gila yah banyak banget kesempatan-kesempatan emas yang terlewat, waktu-waktu berharga terbuang, Padahal mungkin kalo aku tadi gak emosi dan marah-marahin tukang becak itu aku bisa sampe ke kantor lebih cepat dan mungkin ada beberapa surprise yang udah nunggu aku di kantor.
Buat penggemar setia blog ku, mungkin nanti-nanti aku akan lebih sering ngelola blog ku ini deh…